Ngobrol Bareng MPR, Warganet Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan
PMP dan P4 Masa Kecilku
Tak seperti biasanya, aku agak sedikit bingung harus bagaimana memulai menulis artikel pasca acara Ngobrol Bareng MPR warganet sosialisasikan empat pilar kebangsaan beberapa hari lalu.Akhirnya takdir menuntun tanganku, membuka WAG Netizen MPR di gawai.
Tak berapa lama sebuah chat masuk, ada URL postingan blog dari Mas Ajid Kurniawan, wartawan senior yang juga anggota komunitas blogger Balikpapan.
Pertama kali jatuh hati dengan tulisan Mas Ajid, saat ikutan lomba blog pasca event ASUS Vivobook Ultra A412. Gaya storytelling beliau langsung merampok hatiku!
... dan kali ini aku pun mengalaminya lagi.
Hal pertama yang teringat saat terinspirasi tulisan beliau Pesan Merawat Kebangsaan, adalah, mampu membawa angan terbang, ke kampung halaman di kelurahan Sipinggol-pinggol, kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, tempat di mana aku menghabiskan sebagian besar masa kecil.
Saat itu, tahun 80-an, sungai Bah Bolon di belakang rumah masih mengalir deras, bahkan riuh buihnya bisa terdengar dari balik dinding dapur rumah, apalagi kalau pasca hujan deras.
Saat itu, setiap usai subuh aku dan ibu punya ritual, menyusuri jalan gelap menuju sungai sambil menenteng lampu semprong.
Aku kerap memegang erat pinggiran baju ibu, saat memasuki jalan setapak karena seram dengan suasana yang cukup mencekam dan jalanan yang gelap gulita terutama mendekati daerah sungai.
Riuh suara fauna hutan, lirih daun bergesekan dan simfoni jangkrik menggenapkan suasana bak film horor kekinian.
Tapi, tidak dengan ibu. Ibu wanita setrong, tidak takut hal-hal klenik apapun! Mungkin kegetiran kehidupan membuat ibu kebal ya. Entahlah.
Dan jika beruntung, biasanya kami akan kebagian batu tempat cucian yang dekat dengan sumber mata air. Lalu segera memulai aktivitas.
Biasanya aku membawa ember berisi piring kotor sementara ibu pakaian kotor.
Jam tujuh lebih sedikit kami harus selesai, karena harus berangkat ke sekolah yang jauhnya hampir tujuh kilometer dengan jalan kaki.
Yup, aku bersekolah di mana ibu menjadi guru di sana.
Saat mengecap pendidikan 6 tahun, pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila) pun aku dapatkan. Sama seperti sekolah negeri di zaman itu, siswa-siswi terdiri dari berbagai agama dan suku.
Berlanjut di SMP, SMA dan bahkan kuliah aku sempat dapat penataran di P4, Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Seharian penuh, 12 jam!
Alhamdullilah di zaman orde baru itu, tak pernah sekalipun aku mendengar ada konflik apalagi yang berkaitan dengan SARA di kampungku.
Bahkan istilah SARA pun aku tak pernah tahu.
Di kampungku, suku Tapanuli Utara adalah dominan, lalu diikuti Jawa dan suku lainnya. Begitu juga di lingkungan sekolah. Namun tak pernah sekalipun ada isu SARA. Tak pernah, seingatku!
Nilai luhur Pancasila sepertinya berhasil menjadi bagian dari gaya hidup kami. Tapi tentu saja ini, sekali lagi, menurutku, Rosanna kecil yang "lugu".
Ngobrol Bareng MPR dan Empat Pilar Kebangsaan
Istilah empat pilar kebangsaan aku ketahui saat aktivitas blogwalking ke artikel sahabat blogger yang pernah menghadiri acara Ngobrol Bareng MPR.Dari hasil browsing penelusuran hastag #NetizenMPR di instagram, aku juga tahu bahwa event ini sudah berlangsung sejak tahun 2015 meliputi berbagai kota seperti Surabaya, Solo, Jambi, Manado, Bandung, Bali, Yogja dan Jakarta.
Jadi, pas dapat DM dari sahabat blogger di Palembang, mba Rita Asmaraningsih yang pernah diundang MPR ke Jakarta, mengatakan bahwa MPR akan menghelat acara yang serupa di Balikpapan, tentu saja aku antusias banget!
Dan, alhamdullillah, aku beserta ketiga sahabat blogger Balikpapan didapuk jadi panitia di Balikpapan.
Menurut Ibu Rosy Pasaribu, Kepala Subbagian Sarana dan Jaringan, Bagian Pengolahan Data dan Sistem Informasi MPR RI, kehadiran satu dari 10 pimpinan akan diusahakan untuk event Ngobrol Bareng MPR kali ini, minimal Sekretaris Jenderal MPR RI, Bapak Ma'ruf Cahyono lah ya.
Dalam hati, aku berharap banget bisa ngobrol bareng Ketua MPR RI, Bapak Bambang Soesatyo yang biasanya cuma aku tonton di TV atau paling tidak mendengar paparan beliau di hadapan warganet Balikpapan.
Meski pada akhirnya baik Pak Bamsoet ataupun Pak Ma'ruf Cahyono gagal hadir, namun Kepala Biro Humas MPR Ibu Siti Fauziah dan Kepala Bagian PDSI Sekretariat Jenderal MPR Bapak Slamet mampu berkolaborasi sekaligus bersinergi dengan peserta ngobrol bareng MPR yang terdiri dari blogger, warganet dan alumni LCC (Lomba Cerdas Cermat) empat pilar MPR.
Terbayang lagi keseruan acara ngobrol bareng MPR Sabtu, 7 Desember 2019 di ruang Jade, Quartz Office Tower, Aston Hotel & Residence Balikpapan.
Aku sendiri hanya bisa sesekali masuk ke lokasi acara di mana meja peserta semua terisi, karena kudu stand by bertugas di meja panitia.
Tengok kelen lah, gaya awak pun sudah kayak memantau statistik pemilu, bahahaha.
![]() |
Ibu Rosy bersyukur banget acara ngobrol bareng MPR di Balikpapan sukses!
Terngiang lagi harapan beliau saat pembentukan panitia kecil event ngobrol bareng MPR di Balikpapan
"... harapan jangka panjang kita sih semoga setiap warganet bisa menjadi duta sosialisasi nilai-nilai empat pilar kebangsaan, misalnya jangan mudah percaya dengan berita hoax, kudu bijak bermedia sosial serta hindari menyebar ujaran kebencian"
Hal ini juga dipertegas oleh ibu Siti Fauziah...
"... itu semua ada di dunia nyata! MPR juga menyasar warganet. MPR memerlukan peran aktif warganet untuk berpartisipasi memasyarakatkan empat pilar kebangsaan!"
Aku percaya, kamu semua sudah pada tahu dong ya apa gerangan empat pilar kebangsaan itu?
Yup, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Baidewei, subway,
Kira-kira apa ya maksud pernyataan ibu Siti Fauziah dengan "... itu semua ada di dunia nyata?"
"... bahwa MPR selain di dunia maya melalui akun media sosial juga melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan di dunia nyata dengan berbagai metode dan berbagai kalangan mulai dari SD, SMP, SMA dan masyarakat luas."
Contohnya melalui Lomba Cerdas Cermat (LCC) 4 pilar untuk SMA, outbound untuk mahasiswa, training of trainers hingga ke pagelaran seni budaya.
Dengan ngobrol bareng MPR diharapkan warganet mampu menumbuhkan, menularkan rasa memiliki empat pilar kebangsaan, mempertahankan dan mengeksplor nilai-nilai positif budaya yang ada. Bukan mengadopsi bahkan menjadi konsumen ideologi, budaya, aliran atau pikiran dari luar.
"MPR sangat peduli dan mengikuti perkembangan teknologi. Menghasilkan konten mengeratkan nilai kebangsaan dan ketatanegaraan melalui media sosial dan blogger akan terus dilaksanakan!" Bapak Slamet juga menambahkan.
Alhamdullillah, aku juga bisa ikut merasakan aura positif peserta yang sangat antusias terutama saat sesi interaktif. Banyak pertanyaan, saran dan masukan!
Bagiku pribadi, event Ngobrol Bareng MPR ini sungguh memberi berkah, karena salah seorang pengamat acara kegiatan kehumasan MPR, ibu Yusniar, adalah adik dari sahabat sebangku aku saat sekolah di SMAN 2 Pematangsiantar.
Jadilah kami sejenak bertjakap-tjakap ala dialek Medan itu. Hitung-hitung obat rindu, kampuang nan jauh di mato, kurleb gitulah!
Last but not least, semoga masing-masing peserta bisa menjadi agen perubahan, mensosialisasikan nilai-nilai moral empat pilar kebangsaan event ngobrol bareng MPR
Menurutku sebagai warganet, bisa dimulai dari diri sendiri misalnya dengan menahan jari, saring before sharing, misalnya!
Setuju?
Berikut video keren keseruan event ngobrol bareng MPR di Balikpapan yang tertangkap kamera Mas Andika @andkzrt dari komunitas @balikpapan.youthspirit.
Acaranya kece banget meski ngobrol bareng MPR kaya yang berat obrolannya tapi ini ringan banget, iyes tuh bias kita mengamalkan dengan think before posting ya, disaring duluu
ReplyDeleteSetuju acaranya kece haqiqi!
Delete...dan senang banget bisa menjadi bagian dari event bergizi ini, Cint :)
Seru! bermanfaat!
ReplyDeleteMeski yang ditunggu-tunggu gagal hadir ya Mba, setidaknya keseluruhan acaranya nggak bikin kecewa :)
Btw keren dong, jadi agen perubahan.
Saya paling peduli tuh ama saring sebelum sharing.
Dan menganggap orang yang paling memalukan adalah, yang share berita hoax :)
Setuju, mba
DeletePaling miris itu pas ketemu seseorang yang menurut hematku seharusnya jadi panutan eh malah mengabaikan "saring before sharing!"
Seminar-seminar seperti cerita di atas seharusnya sering diadakan untuk berbagai macam usia. Apalagi usia produktif atau para generasi penerus. Karena NKRI harga mati
ReplyDeleteSaat ini semua program sosialisasi sedang diadakan revisi sambil sekaligus menerima masukan dari semua pihak untuk diterapkan di tahun depan
DeleteIsu empat pilar kebangsaan memang harus banget sering digaungkan khususnya kepada kawula muda yaa
ReplyDeleteSetuju, mba
DeleteAgar sampai pesan moralnya sampai ya
Pas di Jakarta aku pengen ke kegiatan seperti ini. Eh gagal. Padahal simak kegiatannya seru banget ya mba
ReplyDeleteMesti ikutan tahun depan nih, BuDir :)
DeleteAaakkkk, seruuu bangett kak Annaa! Aku angkat topi dg tim MPR yg begitu konsisten menyebarkan nilai2 empat pilar k seluruh netizen. Semoga berkaahh dan kita makin mencintai Indonesiaaa
ReplyDeleteAku jadi inget jaman aku SD itu ada lomba P4 dan aku jd perwakilan sekolah saat itu. Seru bgt mba ada jalur diskusi dan ngobrol brg MPR.
ReplyDeleteIh, samaaaa
Deleteaku juga ikut lomba P4 Presidennya masih Pak harto :D
Ah iya, sosialisasi Empat Pilar ini pernah diadakan di gedung MPR bahkan di RW-ku pun ada acaranya. Benar-benar ke semua lini masyarakat yaa supaya makin aware.
ReplyDeleteSaya juga generasi yg belajar PMP dan P4 mba. Anak sekolah jadul yg terbiasa jg mendengar GBHN.
ReplyDeleteIni acara kekinian yg penuh 'gizi'. Semoga pesan setiap acara ini tersampaikan dgn baik. Tidak adalagi yg asal share informasi.
Obrolan berfaedah banget yak ini.. inget banget waktu kecil aku ikutan penataran p4, kalo anak anak sekarang sudah ngga dapet ya mbak, makanya kalo ada acara acara tentang pancasila akutuh kangen dan selalu menyimak dengan baik
ReplyDeleteAku gagal fokus sama garapan videonya. Bagus cara syuting dan editingnya
ReplyDeleteSharing seperti ini penting banget dan perlu mbaa. Biar nggak ada lagi yang share hoax. Udah tahun 2020 tapi ada aja yang share hoax
ReplyDeleteSeru ya acaranya mbak, jadi teringat dulu waktu belajar PMP di sekolah
ReplyDeleteperihal empat pilar kebangsaan ini aku sering baca di berbagai sumber tapi belum sepenuhnya paham
ReplyDeletekeknya butuh acara2 sminar kayak begini deh akunyaaa
Acaranya keren banget, senang pastinya ya bisa ngobrol bareng MPR. Yup memang harus saring dulu sebelum sharing ya.
ReplyDeleteAku dulu juga dapat pelajaran PMP, kalau sekarang mungkin namanya PKN ya.
Duh iya, baca-baca tentang pilar-pilar MPR bikin inget pelajaran PMP dulu ya. Sampe ngolotok banget. Sekarang lupa. Jadinya memang pantas kalo materi seperti ini disampaikan lagi.
ReplyDeletePembelajaran nilai-nilai luhur Pancasila sebenarnya kalau beneran diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tuh amat membantu terciptanya kedamaian dan cinta tanah air. Hanya saja memang kini banyak pengaruh buruk yang beredar di masyarakat. Hal ini bisa terjadi karena banyak yang tidak melakukan saring sebelum sharing.
ReplyDeleteAsik banget ya ini bisa bincang bareng MPR. Aku sih anti hoax hoax club mbak, alhamdulillah tiap ada informasi yg ku terima hampir selalu ku saring dulu
ReplyDeletewah senangnya bisa ikutan acara ini...aku nunggu acara serupa di daerah deh...hehehe
ReplyDeletewaktu SD pelajaran Pancasila ini yang paling aku suka, tapi ada malasnya juga kalau disuruh menghafal. Hehe. Dulu itu memang isu SARA tidak seperti saat ini, mungkin karena adanya Media sosial. Memang betul kita sebagai pengguna media online harus bijak juga dalam menyerap informasi, jangan sampai termakan hoax, apalagi menyebarkan hoax.
ReplyDeleteSaya jaman masuk SMP juga masih merasakan mengikuti kegiatan penataran P4, bahkan seingat saya waktunya 1 minggu. Jaman dulu sampai hapal 36 butir pancasila.
ReplyDeleteKalau sekarang, malah sudah nggak tahu apakah masih 36 butir itu?
Wah angkat topi deh buat MPR yg konsisten menyebarkan 4 pilar ini..tahun ini aku blm ikutan nih..semoga ada hehe..eh sdh penghujung taun nih..
ReplyDeleteJaman kita kecil memang gak pernah terdengar isu SARA ya mba. Sekarang jaman makin modern, justru muncul berbagai berita hoax. Dan kadang yang share pun orang-orang yang pendidikan nya tinggi, karena mereka tidak sharing dulu sebelum share.
ReplyDeleteAku ikut juga Ngobrol bareng MPR waktu di Semarang. Terbuka lebar mataku bagaimana negeri ini banyak terpecah belah gara-gara isu hoax
Betul juga, Mbak. Bukan berarti saya kangen orde baru. Tetapi, rasanya dulu gak punsing dengan masalah SARA dan semacamnya. Ya mungkin karenasaya juga masih lugu. Atau bisa juga karena belum ada medsos. Jadi gak berasa bising
ReplyDeleteZaman saya SD juga tidak terdengar isu SARA di daerah saya, zaman itu memang rasa keleuargaan dan penerapan PMP lebih terasa ya
ReplyDeleteSeru ya Mbak Anna. Mbak Anna jadi ingat-ingat masa sekolah, saya juga jadi ikut mengingat-ingat kalo dulu berlajar PMP dan ikut penataran P4 :D
ReplyDeleteAcaranya seru banget ya... Keren MPR mau keliling Indonesia untuk mensosialisasikan 4 pilar kebangsaan...
ReplyDeletewaaah bukan isapan jempol kalau MPR jg mau lebih dekat dg rakyat. kalau begini mah pastinya kepercayaan atas kinerjanya juga akan meningkat. banyak yang mikir MPR kerjanya gak jelas sih
ReplyDeleteSemoga acara ini juga mampir di Semarang ya Mbak Rosanna, sudah lama deh tidak ikutan acara ini. Pengen juga ikutan yang kunjungan ke gedung MPR nya langsung, semoga bisa ikutan
ReplyDeleteKegiatannya bagus banget ini, rasanya memang hal seperti ini wajib disebar luaskan dan ditularkan ya mbak. Mengingat kadang masih banyak yang suka lupa atau tak mengerti tentang arti Pancasila.
ReplyDeleteWah acaranya sangat bermanfaat ya mba. Apalagi jadi ngerti apa itu 4 pilar kebangsaan. Aku jleb banget dengan salah satu pesannya, tangkal hoax, gimanapun kalo bukan kita yang mulai, siapa lagi:)
ReplyDeleteZaman sekarang, anak muda apalagi para blogger dan influencer harus menyebarkan kebaikan demi mempersatukan bangsa Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika.
ReplyDeleteWaktu aku cerita soal PMP anakku gak ngerti itu pelajaran apa ternyata sekarang ganti ya namanya jadi PPKN.
ReplyDeleteAku sempat ke gedung MPR juga waktu peluncuran prangko 4 pilar kebangsaan. 4 pilar ini perlu kita pelajari ya . Melaui Netizen yang menyebarkan berita baik mudah0mudahan gak ada lagi hoax ke depannya
Saya pas di jogja dulu juga ikut nih, event ngobrol bareng MPR. Acaranya seru, ada diskusinya juga. Sampai malam selesainya. Event semacam ini penting ya, untuk mengingatkan kembali nilai2 dalam pancasila.
ReplyDeleteAcara yang kece badai dan sarat akan makna. Pesannya juga sangat bagus. Kita mesti ramai-ramai menangkal hoax. Biar negeri kita aman dan damai, tak ada berita bohong yang menyesatkan.
ReplyDeleteAku jadi inget jaman kecil juga mba.. aku hafal lho mba butit - butir P4 kala itu. Yang penting kita memahami dan mengamalkan nilai - nilainya
ReplyDeleteSeru banget mba. Aku belum pernah ikutan kegiatan Mpr Ini. Rasanya kok kepengen ya ikutan kalau yg jakarta ihiy
ReplyDeleteSudah lama nguap P4 dll di kepalaku. Biar ngecharge lagi. Tapi melek internet penting biar ga share2 hoak
Wew obrolannya berat tapi emang krusial hehe. Zaman sekarang kyknya dgn makin dibukanya kran kebebasan berpendapat dan medsos banyak org menyuarakan isi kepalanya tanpa disaring ya emang. Acara kyk gini bagus buat bikin makin paham ttg kebangsaan dll
ReplyDeleteKak Ana, masa kecilnya mirip dengan aku. Kami kalau mau ke jamban pergi keluar rumah bawa lampu semprong. Iya orang tua dulu nggak ada takut-takutnya. Mereka keluar malam-malam bangun subuh-subuh.
ReplyDeleteYa Allah
Mba Anna ini gesit sekali lho handle acara ini itu yang berkaitan dengan dunia blogger. Salut banget. Alhamdulillah acara ngobrol bareng MPRnya berjalan lancar ya mba. Semoga materi yang disampaikan dapat benar-benar mengena bagi peserta dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
ReplyDeleteKalau acara keren seperti ini diselenggarakan di aceh aku jadi pingin ikutan juga. Udah lama ga ikut acara yang mengundang blogger apalagi yg adain MPR gitu
ReplyDelete